Nama: Nadiya
Citasurya Hayati
Kelas:1A FKIP
Akuntansi
Nim :2107150001
1.
Daur Air
Siklus
Air Di Muka Bumi
Daur air ialah
sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi di mana air mampu
berpindah-pindah dari daratan,
lalu ke udara lalu
kedaratan lagi, dan air pun mampu tersimpan didasar permukan dengan 3 fase
yaitu cair yang berbentuk air, padat yang berbentuk es, dan gas yang berbentuk
udara.
Uap air terdapat di atmosfir,
uap air berasal dari air laut dan
air daratan yang menguap karena akibat terkenanya panas yang berasal dari matahari.
Namun pada umumnya uap air yang ada diatmosfir hanya terdapat di uapan air
laut, sebab luas laut mencapai ¾ luas permukaan bumi.
Terkondensasinya uap air di atmosfir akan mengubah menjadi awan,
yang akhirnya awan-awan tersebut akan berubah menjadi hujan,
air hujan yang telah turun dimuka bumi akan masuk kedalam tanah, dan pada
akhirnya air tanah ini akan terbentuk menjadi air tanah air tanah permukaan.
Air yang ada di dalam
tanah akan diserap oleh tumbuhan memalui pembuluh yang ada dalam tubuh, lalu
transpirasi uap air akan dilepaskan oleh tanaman atau tumbuhan ke atas
atmosfir. Transpirasi penguapan dalam ekosistem darat
bisa mencapai 90 % yang dilakukan oleh tumbuhan.
Air tanah yang ada
dipermukaan bumi mengalir ke arah sungai,
lalu bermuara ke laut dan ke danau.
Daur ulang yang terjadi ini disebet dengan siklus panjang namun siklus ini
berawal dari terjadinya proses evapotranspirasi dan transpirasipada
air yang dikuti oleh presipitasi atau
proses terjadinya air yang turun ke muka bumi disebut sikus pendek.
Sama seperti proses fotosintesis pada
siklus karbon,
matahari juga berperan penting dalam siklus hidrologi.
Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air, memanaskan air
dalam samudera dan laut.
Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang
menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga
dapat menyublim dan langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi
evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang menambah
jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah air tadi
menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke
atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah.
Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan.
Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk
kabut.
Arus udara (angin)
membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak proses meteorologi terjadi
pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit
sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet,
dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku
untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air
mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian
besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan,
di mana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
2. Daur Karbon dan Oksigen
Proses
hubungan timbal balik atau daur ulang respirasi seluler dan fotosintesis
bertanggung jawab atas terjadinya perubahan serta pergerakan utama karbon.
Turun dan naiknya CO2 dan O2 Atmosir secara musiman dipengaruhi oleh menurunnya
aktivitas Fotosintetik. Pada skala global kembalinya O2 dan CO2 ke Atmosfer
sebagai struktur lapisan bumi melalui respirasi hampir menyeimbangkan
pengeluarannya melalui Fotosintesis.
Namun,
terjadinya pembakaran bahan bakar fosil dan kayu mengakibatkan bertambah
banyaknya gas CO2 yang masuk ke Atmosfir. Sebagai dampaknya terjadi kenaikan
gas CO2 dalam Atmosfir bumi. O2 serta CO2 atmosfer juga akan berpindah masuk ke
luar dan kedalam sistem akuatik, dimana O2 dan CO2 akan terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan organik yang lainnya.
3.
Daur Nitrogen
Proses
Terjadinya Daur Ulang Nitrogen
Senyawa organik
seperti protein, urea atau asam nukleat atau senyawa anorganik seperti nitrat,
nitrit dan amonia merupakan senyawa yang terdapat di nitrogen. Dibawah ini
tahap-tahapan terjadinya daur nitrogen yaitu
1.
Tahap pertama yaitu daur nitrogen ialah
proses transfer nitrogen dari atmosif kedalam tanah. Selain masuknya nitrogen
kedalam tanah akibat dari air hujan, nitrogen juga dapat masuk melalui proses
fiksasi nitrogen, proses ini dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan
bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-polongan. Ganggang
hijau juga memiliki kemampuan yang sama seperti
memfiksasi nitrogen.
2.
Tahap kedua di mana nitrat diperoleh dari hasil
fiksasi biologis yang digunakan oleh produsen atau tnaman yang akan mengubahnya
menjadi protein. Jika ada hewan atau tanaman yang mati makan pengurai akan
mengubahnya menjadi NH3 (gas amoniak)
dan akan mengubah menjadi NH4+ (garam ammonim yang
terlarut oleg air), proses yang terjadi ini dinamakan dengan amonifikasi.
Bakteri Nitrosomonas bisa mengubah senyawa ammonium dan amoneak menjadi Nitrat
yang diproses oleh Nitrosomonas. Denitrifikasi merupakan proses di mana oksigen
yang terdapat dalam tanah terbasa, makan nitrat akan cepat ditransformaasikan
menjadi oksida nitrogen atau gas nitrogen.
4.
Daur Fosfor
Fosfor merupakan
salah satu jenis elemen yang penting dalam kehidupan, sebab semua makhluk hidup
membutuhkan fosfor yang berbentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), yang berguna untuk
sumber energi metabolisme pada sel. Fosfor berbentuk ion yaitu ion fosfat atau
(PO43-), ion ini terdapat dalam bebatuan. Akibat dari
terjadinya erosi dan pelapukan kemungkinan fosfat akan
terbawa ke arah sungai bahkan sampai ke laut dan membentuk sedimen. Sedimen
yang mengandung fosfat bisa naik ke atas permukaan disebabkan terjadinya
geseran gerak dasar bumi. Tumbuhan mengambil fosfat yang masih berbentuk
larutan yang berada di dalam tanah.
Sumber fosfor yang
terdapat di bumi yaitu dari bebatuan, tanaman, tanah dan bahan organik. Daur
fosfor yang berberupa hasil pelapukan bebatuan dinamakan input, sedangkan
outputnya yaitu berupa fiksasi mineral dab pelindikan yang dapat dihasilkan
oleh output fosfor.
Fosfor dibagi menjadi
dua senyawa yaitu fosfat organik antara
lain tumbuhan dan hewan, dan senyawa fosfat anorganik yaitu air dan tanah.
5.
Daur Sulfur atau Belerang
Siklus/Daur
Ulang Sulfur/Belerang
Sulfur hanya ada
dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi menjdi sulfida oleh bakteri yang
berbentuk sulfur dioksida atau berbentuk hidrogen sulfida. Hidrogen Sulfida
mampu memusnahkan mahluk hidup yang berada di perairan yang akhirnya akan
menghasilkan bahan organik yang telah mati akibat pengurai. Tumbuhan pun dapat
menyerap sulfur yang berbentuk sulfat (SO42-).
Bakteri yang
terlibat dalam proses daur belerang atau
sulfur yaitudesulfibrio dan desulfomaculum berperan
untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida yang berbentuk (H2S) atau
hidrogen sulfida, sulfida bermanfaat untuk bakteri Fatoautotrof anaerob seperti
halnya Chromatium yang melepaskan ppsulfur]] serta oksigen.
Proses Terjadinya Sulfur
Sulfur terjadi akibat
dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu
bara atau terjadi akibat adanya aktivitas gunung
berapi, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu
akan berada di awan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4,
awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal
dengan hujan asam.
Air hujan itu akan
masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk
tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO42-),
sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan
melalui penyerapan sulphate oleh akar.
Sulfur akan direduksi
oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen
sulfida.
Sumber:
https://finishwellunbiologi.wordpress.com/2015/03/21/proses-yang-terjadi-pada-daur-biogeokimia-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar