Daftar Tamu

Strip kode cbox sobat

close

Rabu, 23 Maret 2016


MAKALAH
“SEKILAS ILMU SOSIAL”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Kelas 1A
·         Nadiya Citasurya Hayati       2107150001
·         Listia Nur Martiana              2107150030
·         Efi Sofiana                            2107150036
·         Fharhana                              2107150039


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2015/2016


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Sejarah” tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan tugas mata pelajaran Pengantar Ilmu Sosial.
Laporan ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami apa itu sejarah, semoga laporan ini dapat berguna untuk siswa pada umumnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Utty Suwirta, Dra, M.Pd.  selaku guru mata pelajaran Pengantar Ilmu Sosial atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan laporan ini. Serta pihak-pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dan tidak dapat di sebutkan satu persatu, selain itu penulis juga mendapatkan hambatan dari kurangnya penjelasan secara rinci mengenai pengertian sejarah.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna mengenai pembahasan  yang penulis ambil . Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.




Ciamis, September 2015


Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................................
I
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................
II
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................................
1
1.1   Latar Belakang ........................................................................................................................................
1
1.2   Rumusan Masalah ................................................................................................................................
1
1.3   Tujuan Penulis ........................................................................................................................................
1
1.4   Metode Penulisan ..................................................................................................................................
1
BAB II ISI ..................................................................................................................................................................
2
2.1   Pengantar Sejarah ................................................................................................................................
2
2.2   Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli ........................................................................................
2
2.3   Kegunaan Sejarah .................................................................................................................................
3
2.4   Generalisasi-Generalisasi Sejarah ..................................................................................................
4
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................................
7
3.1   Kesimpulan ..............................................................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................................
8













BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu peristiwa atau kejadian mengenai manusia atau makhluk hidup lainnya di masa lampau. Namun tidak semua peristiwa di masa lalu dinamakan sejarah. Karena suatu peristiwa atau kejadian harus memenuhi beberapa syarat untuk bisa dinamakan sejarah.

1.2Rumusan Masalah
1.       Apa itu sejarah?
2.       Bagaimana syarat dinamakan sejarah?
3.       Apa kegunaan sejarah?

1.3Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial, dengan judul makalah “Sekilas Ilmu Sejarah”

1.4Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode terbuka, yakni pengumpulan informasi dan data-data melalui sumber buku dan internet.









BAB II
ISI

2.1PENGERTIAN SEJARAH
Istilah sejarah dari bahasa Arab, yakni dari kata Syajaratun (dibaca sejarah), yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu hal atau peristiwa dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Beberapa peneliti juga menganggap arti kata syajarah berbeda dengan sejarah.
Namun demikian pengertian sejarah yang di pahami sekarang ini adalah alih bahasa dari bahas inggris yaitu Histori yang berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang artinya belajar dengan cara bertanya-tanya. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa arti kata sejarah sekarang ini memiliki makna sebagai cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi di masa lalu.

2.2PENGERTIAN SEJARAH MENURUT PARA AHLI
1.       J.V. Bryce
Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
2.       W.H. Walsh
Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia.Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang brarti.
3.       Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia
4.       Roeslan Abdulgani
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau berserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian nya tersebut,untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta aran proses masa depan
5.       Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
6.       Ibnu Khaldun (1332-1406)
Sejarah didefiniskan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.
Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia, peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
1.       Peristiwa Yang Abadi
Yaitu suatu peristiwa tersebut mengalami perubahan dan tetap dikenang sepanjang masa.
Contoh peristiwa abadi yaitu Idul Fitri,sampai kapan pun selalu jatuh pada tanggal 1 syawal.
2.       Peristiwa Yang Unik
Yaitu suatu peristiwa yang terjadi hanya sekali dan tidak terulang lagi . andaikan terjadi hanyalah memiliki kemiripan saja.
Contoh peristiwa yang unik yaitu Tiga orang Presiden RI pertama memiliki bulan lahir yang sama , yaitu bulan Juni. Bungkarno lahir 6 Juni 1901 (bernama asli Kusno Sosrodihardjo). Pak Soeharto 8 Juni 1921. Sedangkan Pak Habibie 25 Juni 1936.
3.       Peristiwa Yang Penting
Peristiwa yang penting hanyalah sebuah momentum apabila memiliki arti kehidupan bermasyarakat.
Contoh peristiwa yang penting yaitu Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agusutus 1945, dari sini mengalir terus tentang kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia

2.3 KEGUNAAN SEJARAH
Menurut Notosusanto (1979: 4-10) mengidentifikasi empat jenis kegunaan sejarah, yakni fungsi edukatif, fungsi inspiratif, fungsi instruktif, dan fungsi rekreasi.
1.       Fungsi Edukatif
Artinya, bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun kearifan-kearifan. Hal itu dikemukakan dalam ungkapan John Seeley yang mempertautkan masa lampau dengan sekarang, we study history, so that we mybe wise before the event. Oleh karena itu, penting pula ungkapan-ungkapan, seperti belajarlah dari sejarah atau sejarah mengajarkan kepada kita.
2.       Fungsi Inspiratif
Artinya, dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham. Sebagai contoh, melalui belajar sejarah perjuangan bangsa, kita dapat terilhami untuk meniru dan bila perlu “menciptakan” peristiwa serupa yang lebih besar dan paling tidak dengan belajar sejarah dapat memperkuat l’espirit de cops ‘spirit dan moral’. Meminjamm filsuf spiritual Prancis Henry Bergson sebagai elan vital, yaitu sebagai energi hidup atau daya pendorong hidup yang memungkinkan segala pergerakan dalam kehidupan dan tindak tanduk manusia.
3.       Fungsi Instruktif
Bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejuruan atau keterampilan tertentu, seperti nafigasi, jurnalistik, senjata atau militer, dan sebagainya.
4.       Fungsi Rekreasi
Artinya, dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun keindahan. Seorang pembelajar sejarah dapat terpesona oleh kisah sejarah yang mengagumkan dan menarik perhatian pembaca, baik itu cerita roman maupun cerita-cerita lainnya. Selain itu sejarah dapat menimbulkan rasa kesenangan lainnya, seperti “Pesona Perlawatan” yang dipaparkan dan digambarkan kepada kita melalui berbagai evidensi dan imajinasi. Sebab dengan mempelajari berbagai peristiwa menarik di berbagai tempat, negara dan bangsa, kita ibarat berwisata ke berbagai negara di dunia.

2.4GENERALISASI-GENERALISASI SEJARAH
Pendapat Banks (1977: 99-100) dalam pembuatan generalisasi sejarah dapat dibedakan atas tiga tingkatan berikut.
1.       High order generalization, ialah generalisasi yang disebut laws atau principles, yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal.
2.       Intermediate level generalization yaitu generalisasi yang digunakan di kawasan tertentu ataupun didaerah kebudayaan tertentu.
3.       Law order generalization, yaitu generalisasi yang didasarkan atas data dari dua atau lebih tentang sekelompok masyarakat dari suatu kawasan tertentu yang bersifat lokal, generalisasi inilah yang paling memungkinkan dibuat dalam sejarah.
Generalisai-generalisasi sejarah yang digunakan disini, seperti perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan, imperialisme, revolusi, fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.
1.       Perubahan
Jika kita hnya mengakui gerak sejarah berdasarkan siklus maka tidak akan banyak terjadi perubahan-perubahan yang berarti dalam dinamika masyarakat local, nasional, maupun global. Padahal perubahan yang terjadi di masyarakat sekarang ini demikian cepat, banyak lompatan, dan banyak hal yang tidak terduga.
2.       Peristiwa
Sebenarnya, jika kita mngakui vadilitas gerak sejarah yang dikemukakan Giambattista vico, di samping perstiwa sejarah itu kecenderungannya akan terjadi pengurangan yang serupa, tetapi akan terjadi pula suatu proses kemajuan yang lebih berarti dari pada gerak sejarah yang benar-benar hanya bersifat siklus belaka (Al-Sharqawi, 1986: 147)
3.       Sebab dan Akibat
Munculnya peradaban dilembah sungai Nil (Mesir kuno) yang bernilai tinggi sebagai khazanah budaya dunia, disebabkan adanya tantangan yang cukup keras bagi masyarakat Mesir dan berperannya kaum elite minoritas yang kreatif, akibatnya mereka berupaya untuk merespons tantangan itu dalam bentuk peradaban bernilai agung (Lauer, 2003: 53)
4.       Nasionalisme
Menurut Jan Romein, gerak kemajuan dan gerak keberlanjutan perubhan sejarah (social budaya), tidak dapat disamakan dengan evolusi biologis, melainkan kebalikannya. Mengingat manusia memiliki sejumlah kemampuan akal dan pikiran sebagai makhluk yang sempurna. Oleh karena itu, dalam dialektika kemajuan perkembangan nasionalisme pun tidak berjalan secara evolutif, tetapi maju dengan lompatan-lompatan yang diadakan seperti revolusi (Wertheim, 1976: 95-96)
5.       Kemerdekaan
Menurut Wittfogel, terdapat hubungan yang erat antara berkembangan budaya hidrolik yang berukuran besar, khususnya sistem irigasi dengan munculnya struktur social yang sentralistik, otokratik, dan birokratik, sebagaimana sering disebut sebagai despotisme oriental. Dengan membangun budya hidrolik, bendungan, dan irigasi besar, masing-masing penguasa akan merasa bebas atau merdeka dengan mengembangkan system budaya hidrolik tersebut (Wertheim 1976 : 17 ; Kapplan dan Manners, 1999: 95)
6.       Kolonialisme
Merajalelanya kolonialisme Barat pada abad ke-19 terhadap Asia, Afrika, dan Amerika Latin, sebenarnya tidak dapat dilepaskan sebagai dampak penemuan-penemuan daerah baru ataupun hasil eksplorasinya terhadap daerah-daerah lain yang belum mereka kenal sebelumnya (Denon, 2000:134).
7.       Revolusi
Revolusi prancis yang terjadi tahun 1789 memiliki dampak besar bagi kemenangan kaum borjuis di Eropa Barat maupun bangkitnya nasionalisme serta perlawanan terhadap imperialisme, khususnya sesama bangsa Eropa ( Furet dan Richet, 1989: 480).
8.       Fasisme
Lahirnya fasisme di Italia ataupun Jerman menjelang Perang Dunia II, tidak lepas dari pengaruh krisis ekonomi dunia akibat malapetaka Perang Dunia I yang menimbulkan krisis ekonomi (Malaise) yang sangat parah bagi dunia (Payne,2000: 347).
9.        Komunisme
Makin meluasnya bahaya komunisme di Asia Tenggara, mendorong para ahli strategi dan pemikir Amerika Serikat untuk menggagas suatu teori baru yang dikenal dengan Teori Domino ( Supardan, 1983; 21)
10.    Peradaban
Beberapa pusat peradaban tertua, seperti Mesir kuno, Mesopotamia, India kuno, dan Cina kuno, pada umumnya lahir ataupun muncul sebagai respons atas tantangan dan kesadaran minoritas kreatif yang terjadi di beberapa lembah sungai-sungai besar ( Toynbee, 1961)
11.   Perbudakan
Ketika kolonialisme dan imperialisme merajalela, sistem perbudakan di beberapa wilayah (Afrika, Asia, maupun Amerika Latin) pun berkembang dengan pesat (Ross,2000:965).
12.     Waktu
Studi tentang waktu dapat berfungsi baik sebagai kerangka eksternal untuk mengukur peristiwa dan proses, menata kesemrawutan terjadinya peristiwa dan proses demi orientasi manusia atau mengkoordinasikan tindakan individu dan sosial secara kuantitatif yang dinyatakan oleh jam, hari, tanggal, bulan, tahun, dan abad, memungkinkan kita mengenal perbandingan kecepatan, interval, rentangan, dan sebagainya maupun untuk menentukan kerangka internal secara kualitatif yang dinyatakan berlangsung lebih lama atau lebih sebentar, lebih lambat atau lebih cepat, dan sebagainya (Adam, 1990a: 23).
13.   Feminisme
     Pada awalnya, teori-teori feminisme pada awalnya bersifat interdisipliner yang merangkum beberapa diskriminasi dan ketimpangan sosial  antara pria dan wanita di berbagai bidang sosial budaya, seperti sejarah, filsafat, antropologi, politik, ekonomi, dan seni. Selanjutnya, berkembang dalam beberapa tema yang menonjol, seperti reproduksi, representasi, dan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. Perkembangan selanjutnya yang mencolok adalah munculnya konsep-konsep baru, seperti seksisme dan esensialisme yang dimaksudkan untuk menggugat diskriminasi sosial terhadap ilmu pengetahuan yang berkembang (Humm,2000: 354).
14.   Liberalisme
Secara metodologis, liberalisme meragukan penjelasan teori-teori holistik ataupun kolektifisme. Mereka lebih mengasosiasikan dengan gerakan-gerakan laissez-faire dan menolak intervensi pemerintah serta implikasi-implikasi moral yang mengharuskan memerhatikan yang lemah. Selain itu, mesti tidak menyangkal legitimasi dan prosedur-prosedur demokratis, kaum liberal tidak bersedia mempertaruhkan makna hakiki individu dengan membuka selebar-lebarnya pada kekuatan mayoritas (Barry, 2000: 571)
15.   Konservatisme
Pada umumnya, pengikut konservatisme adalah para orang tua yang sudah memiliki pandangan dan sikap mapan mengenai apa yang harus diutamakan dalam hidup. Aliran ini menunjang tinggi sopan santun, meskipun hal itu mungkin irasional karena hal-hal tersebut dianggap sebagai jangkar yang akan mencegah seseorang bertindak semaunya. Oleh karena itu, daya tarik konservatisme di Inggris sampai sekarang masih luas, khususnya bagi “golongan tua” tetap besar. Mereka beranggapan bahwa suatu masyarakat yang tidak memiliki elemen konservatisme, di satu sisi tidak akan bertahan lama, walaupun bagi banyak orang di sisi lain dapat dianggap stagnan (Minogue, 2000: 167)








BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Istilah sejarah dari bahasa Arab, yakni dari kata Syajaratun (dibaca sejarah), yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu hal atau peristiwa dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Namun demikian pengertian sejarah yang dipahami sekarang ini adalah alih bahasa dari bahasa Inggris yaitu Histori yang berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang artinya belajar dengan cara bertanya-tanya. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa arti kata sejarah sekarang ini memiliki makna sebagai cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi di masa lalu, baik peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
























DAFTAR PUSTAKA

Supardan,Dadang, Dr.H., M.pd. 2011. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar